SINGAPURA, 30 Agu 2023 — PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) dan Yayasan Tanoto meluncurkan Pusat Pengembangan Anak Usia Dini SIGAP di dua lokasi percontohan, yaitu Kecamatan Pangkalan Kerinci Timur di Kabupaten Pelalawan dan Desa Lubuk Dalam di Kabupaten Siak untuk mempercepat penurunan stunting di Provinsi Riau, Sumatera.
PT. RAPP adalah unit operasional Grup APRIL di Riau, dan bagian dari grup perusahaan RGE. Yayasan Tanoto adalah organisasi filantropi independen yang didirikan pada 1981 oleh Sukanto Tanoto dan istrinya, Tinah Bingei Tanoto, dengan tujuan memanfaatkan kekuatan transformatif pendidikan untuk mewujudkan potensi manusia dan meningkatkan kehidupan.
Masalah gizi buruk telah mempengaruhi populasi Indonesia. Hal ini menyebabkan tingginya angka stunting dan wasting pada balita, serta anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Pemerintah Indonesia telah menjadikan pencegahan dan penanganan stunting sebagai prioritas pembangunan nasional.
Pusat Pengembangan Anak Usia Dini SIGAP di Pangkalan Kerinci Timur telah beroperasi sejak 1 Januari 2023, dengan tujuan membangun model Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Pusat-pusat ini menawarkan layanan kepada orang tua/pengasuh anak berusia 0-3 tahun beserta anak-anak mereka. Pusat Pengembangan Anak Usia Dini SIGAP berfungsi sebagai ruang perawatan, penyebaran informasi, komunikasi, dan pendidikan, khususnya di bidang stimulasi psikososial, kesehatan, dan gizi bagi keluarga.
Presiden Direktur PT. RAPP, Sihol Aritonang, mengatakan bahwa APRIL memiliki 18 target yang ingin dicapai pada 2030 sebagai bagian dari komitmennya APRIL2030. Salah satu dari empat pilar komitmen APRIL2030 adalah Kemajuan Inklusif, yang melibatkan pemberdayaan masyarakat melalui inisiatif di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Melalui APRIL2030, kami bertujuan untuk berkontribusi dan mendukung program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas kesehatan balita, khususnya di Provinsi Riau. Ini termasuk peluncuran pusat pengembangan anak usia dini SIGAP, dengan fokus pencegahan dan pengurangan prevalensi stunting,” kata Sihol.