Polisi Polandia sempat menahan seorang anggota parlemen oposisi Polandia pada hari Selasa, melanggar kekebalan parlementernya, setelah dia menyela pidato kampanye Perdana Menteri Mateusz Morawiecki.
Para kritikus pemerintah sayap kanan Morawiecki mengutuk perilaku polisi, menyebutnya sebagai contoh memburuknya penegakan hukum.
Anggota parlemen, Kinga Gajewska menggunakan megaphone untuk menyela pidato Morawiecki di Otwock, sebuah kota dekat Warsaw.
Jaringan televisi TVN24 melaporkan bahwa politisi oposisi mengadakan unjuk rasa dekat dengan unjuk rasa Morawiecki.
Gajewska menggunakan megaphonenya untuk berbicara kepada para pendengar dengan informasi tentang skandal visa yang melibatkan beberapa pekerja konsuler yang dilaporkan telah menerima suap sebagai imbalan memberikan visa kepada orang Afrika dan Asia.
Partai berkuasa Polandia Hukum dan Keadilan telah berusaha untuk mengabaikan skandal tersebut karena berjuang untuk masa jabatan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Marcin Kierwinski, sekretaris jenderal aliansi pemilihan Civic Coalition di mana Gajewska berusia 33 tahun tergabung, mengutuk penahanan itu.
“Ini standar Belarusia,” kata Kierwinski. “Polisi menahannya meskipun dia berulang kali mengatakan bahwa dia adalah anggota parlemen.”
Kepolisian mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak menyadari bahwa dia adalah anggota parlemen.
Sebuah video yang diposting oleh Donald Tusk, pemimpin oposisi utama, menunjukkan polisi memasukkannya ke dalam mobil meskipun orang-orang memberi tahu polisi bahwa dia adalah anggota parlemen.