Syekh Tamim bin Hamad al-Thani, emir Qatar, mengatakan Selasa bahwa olahraga dapat memainkan peran dalam menyatukan berbagai bangsa dan budaya di seluruh dunia.
Di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Syekh Tamim memuji “potensi dan peluang luar biasa” yang dimiliki oleh negara Arab kecilnya, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola musim gugur lalu.
“Selama Piala Dunia 2022 di Qatar, ada kesempatan untuk interaksi antar bangsa, dan itu adalah kesempatan bagi dunia untuk melihat rakyat kami apa adanya dan untuk mempelajari budaya dan nilai-nilai kami,” kata Syekh Tamim, menyebut Qatar sebagai “tujuan dan persimpangan global antara Timur dan Barat.”
“Kami menekankan peran yang bisa dimainkan olahraga dalam membangun jembatan komunikasi dan pendekatan antar bangsa dan budaya,” lanjutnya. “Saya berharap kami telah berkontribusi melalui turnamen ini untuk memecahkan stereotip dan menyajikan turnamen baru yang menarik dan aman kepada dunia.”
Qatar, sebuah semenanjung seluas sekitar 4.500 mil persegi yang berbatasan dengan Teluk Persia dan Arab Saudi, membuat sejarah tahun lalu ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 pada November dan Desember. Ini adalah pertama kalinya turnamen sepak bola diselenggarakan sepenuhnya di Timur Tengah dan kedua kalinya diselenggarakan sepenuhnya di Asia.
FOX Sports memegang hak siar eksklusif Piala Dunia 2022 untuk AS.
Kehadiran turnamen di Qatar kontroversial karena negara Islam itu telah menghadapi pengawasan dan kritik atas perlakuan terhadap pekerja migran dan orang LGBTQ+.
Penyalahgunaan yang diduga mempengaruhi banyak pekerja upahan rendah yang menggerakkan ekonomi Qatar dan yang membangun stadion Piala Dunia yang megah menjadi pemicu protes di seluruh dunia, terutama di Eropa.
Bulan Oktober lalu, Syekh Tamim mengatakan Qatar telah menjadi target “kampanye tanpa preseden” protes atas kriminalisasi homoseksualitas, meskipun Qatar bersikeras bahwa semua orang, termasuk penggemar LGBTQ, diterima di Piala Dunia – asalkan mereka menghormati keengganan negara Islam terhadap tampilan kasih sayang publik.
Syekh Tamim mengambil alih negara Teluk kaya minyak setelah ayahnya turun tahta pada Juni 2013.
Emir telah mempromosikan olahraga di Qatar sebagai sarana untuk meningkatkan profil internasional negaranya. Sebagai penggemar sepak bola, dia membeli Paris Sant-Germain pada 2011 melalui Qatar Sports Investment.
Qatar telah menjadi mitra penting AS di Timur Tengah.
Qatar memediasi pembicaraan tidak langsung AS-Iran tentang lima warga AS yang dibebaskan Senin dari Iran sebagai bagian dari pertukaran tahanan. Swiss, yang mewakili kepentingan AS di Tehran karena AS dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik, membantu transfer dana dari Korea Selatan ke Qatar.
Lima warga AS dan dua anggota keluarga mereka tiba di Doha, Qatar, pada hari Senin setelah meninggalkan Iran. Pejabat Gedung Putih menyebut langkah itu sebagai Presiden Biden yang menyatukan kembali keluarga. Selama pertukaran, AS menawarkan lima tahanan Iran dan mengembalikan $6 miliar dana beku untuk digunakan di Iran.
Kelima warga AS disambut di landasan pacu di Qatar pada hari Senin oleh Duta Besar AS untuk Qatar Timmy Davis. Tiga dari mantan tahanan, Namazi, Emad Sharghi dan Morad Tahbaz, berpelukan dengan duta besar dan yang hadir setelah turun dari pesawat.
Pemerintahan Biden telah mengatakan bahwa orang Iran yang dibebaskan dalam kesepakatan itu bukan ancaman bagi keamanan nasional AS, menurut Associated Press.
‘ Greg Norman, The Associated Press dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.